Selasa, 16 September 2008

sulap niyh

SULAP JADI SPONTAN
dari majalah sepeda motor R2, edisi 5/ Juni 2008, hal 57
Penulis : Nur Basuki Fotografer : Hendra Sonie.
Gambar difoto dengan kamera 2MB di HP n diedit lagi demi kejelasan kualitas gambar (ya gini ini kalo ga punya scanner).

Respon Karburator tipe vakum (Constant Velocity) tak sebaik karburator tipe VM (Viller Model). Masalahnya karburator tipe CV kini kian banyak diaplikasi motor-motor keluaran terbaru.
Perhatikan saja karburator yang melekat di Honda CS-1 yang belum lama dilaunching, Suzuki Thunder atau Yamaha Mio Soul. Semuanya mengusung tipe CV.
Buat yang mengidolakan akselerasi tentu penggantian karburator tipe CV jadi tipe VM jadi opsi utama. Contohnya Suzuki Satria FU bisa mengadopsi karburator Keihin PE28 kepunyaan Honda NSR-SP. Namun imbalannya berefek pada konsumsi BBM. "Sejak diganti pakai karbu NSR, konsumsi BBM Satria saya hanya berkisar 20-25km//liter, padahal sebelumnya bisa 30km/liter", keluh Tomi, pemilik Satria FU 2005. Belum lagi memperhitungkan harga karburator yang berkisar Rp.600.000-650.000. Zaman gini?

Alternatifnya sobat bisa melirik langkah yang ditawarkan Rosyid, tuner tim drag Ijo-ijo R Speed. "Saya hanya memaksimalkan kinerja karburator Vakum.

Caranya cukup dengan membesarkan lubang main air jet yang ada di corong depan (Gambar 1).

Saya jamin respon mesin lebih baik", garansi Rosyid yang mengaku sudah terapkan jurus ini di beberapa motor Satria FU.

Cukup Dibor
Tertarik? Sebenarnya main air jet itu mirip-mirip spuyer. Lubangnya punya ukuran tertentu. Sayangnya pada karburator untuk motor harian, spuyer ini gak bisa dicopot layaknya spuyer main jet atau pilot jet.
Karena itu jalan satu satunya untuk membesarkan adalah dengan mengebor. "Cukup dengan mata bor 1 mm", sebut Rosyid.
Perlu diperhatikan untuk melakukan pekerjaan ini nosel alias needle jet harus dilepas lebih dulu. Lantas, "Lakukan pengeboran hingga tembus ke ruang nosel tadi".
Silakan dicoba.

Setting Spuyer
Karena lubang main air jet sudah gak standar lagi maka takaran campuran udara dan bahan bakar ikut berubah. Ukuran spuyer harus direvisi. "Ukuran pilot jet dipastikan turun Sementara main jet naik", ungkap Mad Icong, tuner tim road race La Vida.
Seberapa banyak perubahannya? "Pilot jet turun satu step. Jika sebelumnya 15, turunkan jadi 12,5. Sedang Main Jet bisa naik banyak, semisal dari 120, naikkan hingga sekitar 150", sebut Rosyid.
Untuk kenaikan Main Jet ini paling sip cek kondisi Elektrode busi. "Naikkan hingga warna busi muncul kecoklatan".

Guna Main Air Jet
Mengapa karburator vakum tidak responsif? Gak ada yang salah dengan hal ini, sebab pabrikan memilih karburator tipe CV untuk memberikan takaran campuran bahan bakar dan udara yang lebih pas buat mesin 4 Tak. Pas dalam artian konsumsi bahan bakar cenderung ditekan alias irit. Dan mesin pun bisa bereaksi halus.
Kenapa dibesarkan? "Lubang itu berfungsi buat mengontrol udara pada pencampuran bahan bakar dan udara untuk putaran menengah dan tinggi", jelas Rosyid.
Respon mesin terasa telat karena terlambatnya skep piston naik lantaran suplai udara terhambat. Dengan membesarkan lubang main air jet maka suplai udara ke needle jet alias nosel lebih lancar.
Proses pencampuran udara dan bahan bakar dari main jet bisa berlangsung lebih sempurna. Biar makin jelas, sobat bisa perhatikan gambar skema saluran-saluran dalam karbu (gambar 2).


Wendy Dj:
bagi yang ngerti soal mesin (pssstt om iwan), silakan dikomentarin. apa hal ini feasible / masuk akal ? saya hobi baca majalah sepedamotor. banyak sekali saya temui tips2 ttg spd motor. tp saya sering sangsi apakah benar tips2 yg ditulis itu. makanya daripada salah, mending saya bawa dulu ke forum ini gicu, biar ada komen dari bro2 yg lebih ngerti.
nb: gambar nya belum bisa diopload tau nih kompie warnet butut sejam 10ribu tapi penuh virus n crash grrr.

pea peace...
matur tengkiuu

Tidak ada komentar: